Minggu, 16 Januari 2011

MELIHAT DARI KACAMATA DEFISIT ATAU KEBAIKAN

Sejak kecil kita sudah dicekoki dengan pemberitahuan tentang segala keburukan kita, bahkan dari orang tua kita (orang tua juga mengalami hal yang sama dari orang tua mereka sehingga ini menjadi suatu lingkaran setan). Kalau pun kita tidak mendapatkan dari orang tua atau keluarga kita, maka lingkungan sosial kita yang lain seperti tetangga, teman sekolah, teman kerja memberikan pengaruh yang negatif karena pada dasarnya 80% orang akan bersikap negatif.

Kalau diminta untuk menunjukkan hal – hal yang positif, rata – rata orang mengalami kesulitan. Kalau hal yang negatif, dengan waktu relatif singkat mereka mampu menyebutkan semua hal yang menjadi keluhan dan pandangan negatifnya. Pada dasarnya pandangan defisit membuat orang semakin pesimis, kuatir, takut, tidak kreatif dan mematikan kegairahan hidup.

Sudah saatnya kita memandang segala sesuatu dari sudut pandang kebaikan. Apa yang baik dan sudah terjadi saat ini? Apa yang baik dan bermanfaat, patut untuk kita berikan apresiasi? Kalau kita memiliki impian, apa yang kita harapkan supaya komunitas atau situasi kehidupan kita semakin lebih baik dan sesuai dengan prinsip hidup kita? Apa yang akan kita lakukan untuk mewujudkan impian kita? Komitmen apa yang akan kita buat supaya impian kita bertahan sampai waktu yang lama?

Mengajukan pertanyaan – pertanyaan di atas tidak akan menyinggung perasaan siapa – siapa dan orang terdorong untuk memberikan jawaban positif, merancang dan membayangkan yang positif terjadi dan mengupayakan energi pemikiran dan tindakan untuk mewujudkan hal – hal yang positif tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar